Jokowi kenang percobaan pembunuhan Presiden Soekarno saat Salat Id
Kamis, 29 Desember 2016 15:21
Reporter : Rizky Andwika

Jokowi, mengingatkan, Paspampres harus mampu menjaga nama baik satuan, setia, profesional dan juga turut berwawasan kebangsaan.
Dalam sambutannya itu, Jokowi mengingatkan tentang percobaan pembunuhan terhadap Presiden pertama, Soekarno di Cikini, Jakarta Pusat. Percobaan pembunuhan itu berhasil digagalkan karena perlindungan yang sangat cepat dari pengawal presiden.
"Beberapa peristiwa misalnya saat peristiwa Cikini yang hampir saja menimpa Bung Karno. Karena perlindungan yang sangat cepat maka Bung Karno bisa aman dari ancaman pembunuhan," kata Jokowi.
Pada tanggal 30 November 1957 Presiden Soekarno datang ke Perguruan Cikini (Percik), tempat bersekolah putra-putrinya, dalam rangka perayaan ulang tahun ke-15 Percik. Granat tiba-tiba meledak di tengah pesta penyambutan presiden. Sembilan orang tewas, 100 orang terluka, termasuk pengawal presiden.
Soekarno sendiri beserta putra-putrinya selamat. Tiga orang ditangkap akibat kejadian tersebut. Mereka perantauan dari Bima yang disebut sebagai antek teror gerakan DI/TII.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga bercerita tentang peristiwa percobaan pembunuhan lainnya ke Bung Karno. Pada 14 Mei 1962, Bung Karno hendak dibunuh saat sedang melaksanakan ibadah Salat Idul Adha di Lapangan Istana Merdeka, Jakarta. Namun, berkat kesigapan Paspampres, lagi-lagi 'Putra Sang Fajar' dapat dievakuasi dan diselamatkan.
"Yang kedua, Bung Karno saat Salat, dapat terlindungi karena kecepatan yang diberikan Paspampres," katanya.
Selain itu, Jokowi juga mengingatkan tentang kondisi keamanan saat ini. Paspampres dan Istana Kepresidenan sempat menjadi sasaran teroris Bekasi. Namun, dia bersyukur Densus 88 dapat menggagalkan aksi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar