
Merdeka.com - Program Jr. NBA rupanya sangat membantu
para pelatih menambah wawasannya tentang perbasketan. Oleh karena
itulah, program tersebut diharapkan bisa lebih sering diadakan di
Indonesia.
Untuk yang kedua kalinya, setelah tahun lalu, Jr. NBA kembali menyapa para pecinta bola basket di kota Surabaya, khususnya para anak-anak yang masih dalam usia sekolah. Program yang disebut school clinic tersebut sudah digelar sejak 20 Februari lalu. Untuk hari Sabtu (25/2) ini, program tersebut digelar di Intan Permata Hati School, Penjaringan Sari.
Selain memberikan ilmu kepelatihan kepada anak-anak usia sekolah, program itu juga menggelar kegiatan coaches clinic kepada para pelatih-pelatih basket. Ada sekitar 140 pelatih dari berbagai sekolah yang ikut dalam klinik kepelatihan tersebut.
Coaches clinic tersebut dipimpin oleh Manager of Basketball Operations NBA Asia, Christofer Sumner. Dia mengajarkan dan menyampaikan berbagai materi dalam kesempatan tersebut.
Dengan dibantu oleh sejumlah asisten dan penerjemah, Christofer memaparkan sejumlah tips dasar dalam melatih anak-anak bermain basket dan memberikan panduan bagaimana menjadi pelatih basket andal. Tak cuma sekedar tips, dia juga mengajak para pelatih itu mempraktekkan langsung cara berlatih tersebut.
"Di sini kita mengajarkan bagaimana Anda berlatih kerjasama dan mengajar mendribble bola basket yang benar," ujar Christofer.
Setelah sesi tersebut usai, Christofer mengadakan sesi tanya jawab. Sesi ini disambut para pelatih dengan antusias. Christofer pun menanggapi semua pertanyaan tersebut dengan sigap.
Adanya coaches clinic ini disambut positif oleh para pesertanya. Salah satunya Chris Gideon dari Kingdom Basketball Academy. Diakuinya, program seperti ini sangat bermanfaat, terlebih untuk seorang pelatih baru seperti dirinya.
"Saya sendiri sebagai pelatih yang dicari dari kegiatan ini adalah bagaimana cara memotivasi anak-anak dalam bermain basket. Seperti kita tahu, anak-anak kebanyakan ingin langsung games saja, ketimbang berlatih dasarnya dulu," terang Gideon, yang dulu pernah bermain untuk tim Garuda Bandung ini.
"Dan tadi itu cukup banyak hal-hal baru yang disarankan oleh Christofer. tapi memang waktunya saja yang terlalu singkat. Saya kira dua hari ternyata hanya sehari saja," sambungnya.
Gideon sangat terbantu dengan adanya program tersebut. Namun dia menyayangkan terbatasnya durasi program itu. Dia pun berharap acara ini ke depannya bisa diperbanyak.
"kalau bisa dua sampai tiga kali dalam setahun. Karena kita ini kan mengajak anak-anak kecil dan anak muda," serunya.
Setelah dari Surabaya, program Jr. NBA ini akan bergerak ke kota Bandung. Mereka akan menggelar misi yang sama dari tanggal 27 Februari hingga 3 Maret mendatang. (fit/dzi)
Untuk yang kedua kalinya, setelah tahun lalu, Jr. NBA kembali menyapa para pecinta bola basket di kota Surabaya, khususnya para anak-anak yang masih dalam usia sekolah. Program yang disebut school clinic tersebut sudah digelar sejak 20 Februari lalu. Untuk hari Sabtu (25/2) ini, program tersebut digelar di Intan Permata Hati School, Penjaringan Sari.
Selain memberikan ilmu kepelatihan kepada anak-anak usia sekolah, program itu juga menggelar kegiatan coaches clinic kepada para pelatih-pelatih basket. Ada sekitar 140 pelatih dari berbagai sekolah yang ikut dalam klinik kepelatihan tersebut.
Coaches clinic tersebut dipimpin oleh Manager of Basketball Operations NBA Asia, Christofer Sumner. Dia mengajarkan dan menyampaikan berbagai materi dalam kesempatan tersebut.
Dengan dibantu oleh sejumlah asisten dan penerjemah, Christofer memaparkan sejumlah tips dasar dalam melatih anak-anak bermain basket dan memberikan panduan bagaimana menjadi pelatih basket andal. Tak cuma sekedar tips, dia juga mengajak para pelatih itu mempraktekkan langsung cara berlatih tersebut.
"Di sini kita mengajarkan bagaimana Anda berlatih kerjasama dan mengajar mendribble bola basket yang benar," ujar Christofer.
Setelah sesi tersebut usai, Christofer mengadakan sesi tanya jawab. Sesi ini disambut para pelatih dengan antusias. Christofer pun menanggapi semua pertanyaan tersebut dengan sigap.
Adanya coaches clinic ini disambut positif oleh para pesertanya. Salah satunya Chris Gideon dari Kingdom Basketball Academy. Diakuinya, program seperti ini sangat bermanfaat, terlebih untuk seorang pelatih baru seperti dirinya.
"Saya sendiri sebagai pelatih yang dicari dari kegiatan ini adalah bagaimana cara memotivasi anak-anak dalam bermain basket. Seperti kita tahu, anak-anak kebanyakan ingin langsung games saja, ketimbang berlatih dasarnya dulu," terang Gideon, yang dulu pernah bermain untuk tim Garuda Bandung ini.
"Dan tadi itu cukup banyak hal-hal baru yang disarankan oleh Christofer. tapi memang waktunya saja yang terlalu singkat. Saya kira dua hari ternyata hanya sehari saja," sambungnya.
Gideon sangat terbantu dengan adanya program tersebut. Namun dia menyayangkan terbatasnya durasi program itu. Dia pun berharap acara ini ke depannya bisa diperbanyak.
"kalau bisa dua sampai tiga kali dalam setahun. Karena kita ini kan mengajak anak-anak kecil dan anak muda," serunya.
Setelah dari Surabaya, program Jr. NBA ini akan bergerak ke kota Bandung. Mereka akan menggelar misi yang sama dari tanggal 27 Februari hingga 3 Maret mendatang. (fit/dzi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar